Contoh Deskripsi Diri untuk Sertifikasi Dosen


Instrumen Deskripsi Diri
Setelah melalui beberapa tahapan seleksi sertifikasi dosen melalui Sistem Informasi Terintegrasi (SISTER), maka anda masuk ke tahapan paling akhir dan paling menentukan dalam proses sertifikasi dosen. Pada tahapan ini, anda harus menjawab pertanyaan sebanyak 20 butir. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah seputar kehidupan anda sebagai dosen. Berikut ini adalah contoh Deskripsi diri Serdos.

*Untuk tips triks lulu serdos dan pengisian deskripsi diri silahkan klik disini

1. Usaha kreatif

Usaha kreatif yang saya lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah pada pertemuan pertama perkuliahan, saya memaparkan materi yang akan dipelajari sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester beserta kontrak perkuliahan. Setelah itu membagi mahasiswa ke dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas proyek yang akan dikumpulkan diakhir semester. Tugas proyek tersebut dikerjakan selama beberapa pertemuan yang disesuaikan dengan materi perkuliahan yang sedang berjalan, pada setiap pertemuan setiap kelompok wajib memaparkan progress kerja kelompok mereka. Dengan menerapkan konsep tersebut, secara tidak langsung mahasiswa dilatih untuk bekerja dalam tim, bekerja dengan deadline waktu, serta bagaimana berbicara di depan umum. Usaha kreatif lainnya adalah dalam proses pembelajaran saya juga memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi dengan menggunakan e- learning berbasis google classroom. Pada elearning tersebut mahasiswa dapat mengakses materi yang dibahas setiap pertemuan, tugas individu dan kelompok, dan sebagai sarana untuk sharing informasi serta berdiskusi dengan mahasiswa. Usaha kreatif lainnya adalah saya senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan mengajar dan pengetahuan yang saya miliki, dengan bergabung ke dalam beberapa forum diskusi ilmiah secara daring. Hal-hal baru yang saya dapatkan pada forum diskusi tersebut, saya pelajari dan share kepada mahasiswa di dalam kelas selama hal tersebut masih relevan dengan mata kuliah yang saya ajarkan.

2. Dampak Perubahan

Dampak perubahan dari pemberian tugas kelompok yang dikumpul diakhir semester dapat meningkatkan kerjasama dan semangat juang para mahasiswa untuk menghasilkan produk teknologi informasi dan komunikasi. Materi yang mereka dapatkan pada setiap pertemuan kemudian diaplikasikan langsung ke tugas kelompok mereka. Hasil tugas kelompok tersebut bahkan bisa dikembangkan menjadi Tugas Akhir bahkan dapat dipublikasikan pada seminar atau jurnal. Pada sesi diskusi kelompok, mahasiswa yang bertanya akan mendapatkan nilai tambahan, sehingga setiap sesi pemaparan progres tugas kelompok akan semakin menarik karena banyaknya pertanyaan dari mahasiswa. Selain itu saya juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang ingin berdiskusi di luar kelas melalui elearning, SMS, dan social media yang saya miliki. Justru melalui diskusi di luar kelas, mahasiswa lebih leluasa untuk bertanya hal-hal baru yang berkaitan dengan mata kuliah. Dengan begitu, mahasiswa sangat termotivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, apalagi saya juga selalu memotivasi mahasiswa untuk mengikuti forum diskusi yang banyak bertebaran di Internet, bergabung dengan komunitas-komunitas TI, mengikuti workshop dan pertemuan ilmiah. Dampak perubahan yang saya rasakan adalah banyaknya mahasiswa yang mulai merubah mindset mereka tentang judul penelitian di bidang teknologi informasi dengan mengajukan judul-judul yang up-to-date, munculnya ide-ide baru yang menumbuhkan inovasi dan kreativitas mahasiswa di bidang teknologi informasi untuk diterapkan pada kegiatan pengabdian pada masyarakat, program kreativitas mahasiswa bahkan dapat dijadikan sebagai modal mahasiswa untuk berkecimpung di dunia Start-Up. Dampak perubahan dengan pemberian nasehat dan motivasi yang disertai dengan pengenalan hal-hal terbaru di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang sesuai dengan topik mata kuliah, menjadikan mahasiswa sangat bersemangat dan antusias mengikuti perkuliahan.

3. Kedisiplinan

Saya banyak belajar mengenai kedisiplinan pada saat melanjutkan studi, dimana salah satu bentuk kedisiplinan adalah bagaiamana menghargai waktu dengan sebaik-baiknya. Setelah pulang dari studi hal tersebut terus saya pertahankan, karena untuk menerapkan displin kepada orang lain, kedisiplinan harus dimulai dari diri sendiri. Kita harus memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa. Contoh nyata kedisiplinan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah pada pertemuan pertama saya memaparkan aturan-aturan yang berlaku dalam perkuliahan, toleransi keterlambatan maksimal 15 menit, apabila terlambat maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan masuk kelas. Batas maksimum ketidakhadiran dalam kelas adalah 80%, mahasiswa dengan kehadiran kurang maka akan mendapatkan nilai maksimal C atau bahkan tidak akan lulus. Saya juga melaksanakan disiplin administrasi seperti menyiapkan RPS dan melaksanakan perkuliahan sesuai dengan RPS yang telah saya rancang dengan minimal 14 pertemuan diluar ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Setiap perkuliahan Saya selalu hadir tepat waktu dan berpenampilan serapi mungkin. Saya selalu mengingatkan mahasiswa untuk selalu berpenampilan rapi dalam mengikuti perkuliahan, jujur dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas, dan menjaga sopan santun baik di dalam maupun diluar kelas. Dalam penegakan disiplin, apabila ada mahasiswa yang melanggar maka pemberian sanksi yang saya lakukan tetap mengacu kepada peraturan dan tata tertib yang berlaku di kampus saya.

4. Keteladanan

Dosen harus menjadi teladan bagi mahasiswa bahkan bagi teman sejawat dan masyarakat, baik di dalam kampus dan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Contoh nyata keteladanan yang saya berikan adalah dengan bersikap ramah, murah senyum, menjaga tutur kata, dan bersifat jujur selalu saya terapkan, baik di dalam maupun di luar kelas. Contoh keteladanan lainnya adalah sebagai muslim saya mengawali dan mengakhiri perkuliahan dengan mengucapkan salam. Saya menyadari bahwa selain hard skill, juga dibutuhkan soft skill sebagai bekal dalam menjalani kehidupan apalagi setelah mahasiswa tersebut telah menyandang gelar akademik. Keteladanan lainnya adalah Kadang kala di akhir atau di awal perkuliahan saya selalu bercerita singkat mengenai pengalaman hidup saya, bagaimana rintangan dan proses yang saya lalui hingga saya bisa meraih gelar. Mahasiswa sangat antusias saat saya bercerita mengenai perjuangan saya untuk mendapatkan beasiswa . Saya sangat berharap dengan bekal wawasan dan pengalaman yang saya bagikan kepada mahasiswa, dapat memotivasi mahasiswa dan meneladani proses perjuangan tersebut bahkan bisa lebih baik dari apa yang telah saya capai saat ini.

5. Keterbukaan terhadap kritik

Dalam proses pembelajaran di kelas maupun pada kehidupan sehari-hari, sebagai manusia biasa kita tidak luput dari kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kadangkala sesuatu hal yang sudah kita anggap benar, tetapi ternyata dipersepsikan berbeda oleh orang lain. Kritik dapat dijadikan masukan untuk melakukan perbaikan dan introspeksi diri untuk menjadi individu yang lebih baik. Sebagai dosen, saya dengan rendah hati menerima saran, kritik, masukan, dan pendapat dari atasan, teman sesama dosen, dan mahasiswa. Lembaga Penjaminan Mutu telah menyediakan sistem Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa (EDOM) yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik dimana mahasiswa memberikan penilaian melalui pengisian kuisoner evaluasi prsoses pembelajaran yang telah dilaksanakan dosen selama satu semester. Hasil evaluasi tersebut kemudian disampaikan kepada dosen pada rapat dosen. Dengan begitu, saya dapat mengetahui sejauh mana hasil penilaian saya dalam mengajar, yang dapat saya jadikan sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran pada semester berikutnya. Selain itu, setiap akhir pertemuan saya selalu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memberikan pertanyaan dan pendapat mengenai materi yang telah saya ajarkan. Diakhir semester, setelah saya menyelesaikan rekapan nilai akhir, saya memberikan kesempatan kepada mahasiswa paling lama satu pekan untuk melakukan kritik atau pertanyaan terhadap nilai akhir yang saya berikan. Pernah suatu waktu ada mahasiswa yang melakukan kritik terhadap nilai akhir yang mereka peroleh, tetapi setelah saya memperlihatkan bukti berupa jumlah kehadiran, nilai tugas, nilai UTS dan UAS akhirnya mahasiswa tersebut dapat menerima alasan mengapa nilai yang mereka peroleh tidak sesuai harapan mereka.

6.  Publikasi karya ilmiah

Publikasi merupakan hal yang wajib dilaksanakan oleh dosen dalam rangka ikut berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Selama menjalankan tugas sebagai dosen dan pada saat melanjutkan studi pada tahun 2013 sampai 2016, saya telah membuat beberapa publikasi baik dalam bentuk jurnal maupun prosiding konferensi internasional, antara lain: Publikasi pada Jurnal Internasional Bereputasi, antara lain (tuliskan semua publikasi anda di sini)

7. Makna dan Kegunaan

Karya ilmiah yang saya publikasikan merupakan kelanjutan dari judul penelitian tesis saya. Makna dan kegunaan penelitian saya adalah bagaimana menyediakan jaringan komunikasi alternatif pada daerah kepulauan yang terpencil dan jauh dari pulau-pulau besar. Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepualauan terbesar di dunia, dimana sebagian penduduk bermukim di pulau-pulau kecil terpencil dan terluar. Karena keterbatasan infrastruktur telekomunikasi, penduduk di daerah tersebut tidak dapat menikmati dampak positif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti penyediaan informasi kesehatan, Pendidikan, perikanan, dan pertanian yang secara tidak langsung dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang bermukim di daerah kepualauan. Penelitian saya diawali dengan implementasi Delay Tolerant Network (DTN) pada daerah kepuluauan yang terdiri dari dua pulau, kemudian melakukan pengujian performa routing protocol yang telah dikembangkan sebelumnya, hasil pengujian memperlihatkan performa jaringan DTN menggunakan routing protokol yang telah dikembangkan sebelumnya belum maksimal untuk daerah kepulauan. Dari hasil studi perbandingan tersebut, saya melakukan pengembangan algoritma routing protocol, dan penjadwalan pesan menggunakan scenario yang sama dan menghasilkan routing protokol dan penjadwalan pesan yang memiliki performa lebih bagus daripada yang telah dikembangkan sebelumnya. Dengan begitu, algoritma routing protocol dan penjadwalan pesan yang telah saya kembangkan dan publikasikan cocok diterapkan pada daerah kepuluan di Indonesia. Untuk saat ini, penelitian yang saya lakukan masih sebatas simulasi menggunakan aplikasi komputer, kedepan saya akan lanjutkan penelitian saya untuk pengembangan purwarupa perangkat keras agar dapat segera diimplementasikan di Indonesia.

8. Nilai Inovatif

Nilai Inovatif dari topik penelitian yang telah saya laksanakan tersebut yaitu pengembangan jaringan telekomunikasi alternatif, dimana teknologi tersebut merupakan generasi baru pada jaringan komputer yang mulai diteliti dan dikembangkan di seluruh dunia pada tahun 2010. Teknologi ini digadang-gadang dapat menutupi kekurangan teknologi internet saat ini dan dapat digunakan pada daerah yang belum memliki infratsruktur telekomunikasi. Pada waktu saya mulai terlibat dalam peniltian ini, semua referensi hanya tersedia dalam bahasa Inggris, hal tersebut pula yang melatih saya dalam memahami tulisan/jurnal berbahasa inggris dan menjadi bekal pada saat melanjutkan studi. Selama kurang lebih 8 tahun tergabung dengan research group, saya telah menghasilkan beberapa tulisan pada jurnal internasional bereputasi dan prosiding konferensi internasional dan bahkan menjadi salah satu topik penelitian untuk disertasi saya, menandakan bahwa hasil penelitian saya memiliki nilai inovatif dalam rangka perkembangan jaringan pada umumnya dan jaringan komunikasi alternatif berbiaya murah untuk daerah kepulauan pada khususnya. Walaupun untuk saat ini penelitian saya masih sebatas simulasi menggunakan aplikasi komputer, tetapi akan terus saya kembangkan sampai menghasilkan prototype perangkat keras, mengingat hal tersebut sangat dibutuhkan di Indonesia sebagai negara kepuluan terbesar di dunia.

9. Konsistensi

Konsistensi dalam pengembangan keilmuan/keahlian saya pada dasarnya dimulai pada saat SMK dimana saya mengambil jurusan xxxxxxxx, kemudian melanjutkan studi S1 pada Program Studi xxxxxxxxxx Universitas xxxxxxxxxx. Dengan judul Skripsi yang berhubungan dengan pemanfaatan jaringan internet yaitu “xxxxxxxxxxxxxxx”. Karena minat saya pada bidang jaringan dan internet sangat kuat, maka pada saat melanjutkan studi S2 pada Program Studi xxxx Universitas xxxxx saya mengambil peminatan xxxxxxxx dan menghasilkan judul penelitian tesis “Pengembangan xxxxx Network”. Dengan niat ingin melanjutkan topik penelitian tesis magister saya, saya kemudian melanjutkan studi S3 pada xxxxxxx pada program studi xxx dengan judul penelitian disertasi “xxxxx” dimana salah satu topik penelitian pada disertasi tersebut sama dengan topik tesis magister saya. Setelah menyelesaikan kuliah S3 dan kembali ke Indonesia, saya diberi tugas untuk mengajar pada mata kuliah yang sesuai dengan bidang ilmu saya (ilmu komputer) dan topik riset saya (jaringan komputer) mata kuliah tersebut antara lain: Teknologi Jaringan Nirkabel, Pemrograman Web, Mobile and Wireless, Analisis Pemrograman berbasis Objek, Organisasi dan Arsitektur lanjut, Sensor Network, Sistem Operasi Lanjut dan Pemrograman Mobile. Semua mata kuliah yang saya ajarkan tetap konsisten dengan keilmuan dan keahlian saya. Selain itu saya juga membimbing Tugas Akhir dan Tesis beberapa mahasiswa dengan topik riset mengenai jaringan komputer.


10. Target kerja

Menjadi dosen merupakan cita-cita saya sejak masih menjadi mahasiswa S1, dimana waktu itu saya dipercaya menjadi asisten laboratorium Komputer sehingga banyak berinteraksi dengan dosen- dosen yang memotivasi saya untuk terus melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah menyelesaikan studi S1, saya berencana untuk melanjutkan studi ke program S2, tetapi karena keterbatasan biaya akhirnya saya memilih bekerja menjadi guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di xxxx mulai tahun 2007 sampai 2009. Tepat pada tahun 2009 saya diterima menjadi dosen pada program diploma tiga xxxx pada xxxx, sehingga pada tahun 2010 saya berkesempatan mengikuti program S2 dengan beasiswa BPPDN dari DIKTI. Setelah menyelesaikan studi S2, target saya berubah, saya merasa ilmu yang saya dapatkan masih perlu dikembangkan lagi, sehingga pada tahun 2013 saya mengikuti seleksi beasiswa BPP-LN dan berhasil menjadi karyasiswa untuk melanjutkan Studi program S3 di xxxxx pada program studi ilmu xxxx dengan dukungan penuh beasiswa BPPLN dari dikti. Target saya menyelesaikan studi S3 selama 3 tahun akhirnya terwujud, saya berhasil meraih gelar Doktor xxxx di bidang xxxx tepat di usia saya 30 tahun. Dengan banyaknya berinteraksi dengan professor-professor kelas dunia ditambah saya dipercaya menjadi asisten riset oleh promotor saya, target kerja saya kemudian berubah dan ingin menjadi professor di usia muda, semoga di usia 40 tahun saya sudah bisa menjadi Professor Insya Allah. Untuk mendukung target saya tersebut, pada proses penyelesaian program S3 saya menghasilkan banyak publikasi dan telah melampaui persyaratan publikasi yang ditetapkan oleh universitas yaitu 1 jurnal internasional dan 2 prosiding internasional. Dimana selama tiga tahun menjalani studi S3 saya berhasil menghasilkan 2 jurnal internasional internasional bereputasi (1 penulis pertama dan 1 penulis ke 4), dan 5 prosiding konferensi internasional. Setelah menyelesaikan studi S3, target berikutnya adalah pengembangan kompetensi diri yang telah saya lakukan dengan ikut serta dalam workshop e-learning dan pembuatan bahan ajar berbasis multimedia, Klinik pengembangan kurikulum berbasis KKNI dan SKKNI, Lokakarya penyusunan dokumen sistem penjaminan mutu internal yang dilaksakanakan oleh Dirjen Belmawa. Dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat saya mengikuti seleksi Hibah penelitian dan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh dikti, agar dapat menambah jumlah publikasi dan melanjutkan penelitian saya agar dapat menghasilkan purwarupa perangkat keras jaringan alternatif untuk daerah kepuluan di Indonesia.


11. Kegiatan PKM

Pengabdian kepada masyarakat merupakan satu dari thridarma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh dosen. Sejak menyelesaikan studi S3 pada tahun 2016, kegiatan PKM yang telah saya lakukan adalah pendampingan perguruan tinggi lain dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dan menjadi pemateri pada beberapa kegiatan kemahasiswaan, organisasi, dan sekolah. Adapun contoh nyata kegiatan PKM yang telah saya laksanakan antara lain: 1) Sebagai pendamping xxx dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan ini berupa pendampingan dosen dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan administrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi antara lain dalam implementasi e-learning dalam proses belajar mengajar dan pengembangan website serta email institusi; 2) Menjadi pemateri pada seminar Strategi memilih program studi di Perguruan Tinggi pada Sekolah Menengah Atas xxxxyang dilaksanakan oleh xxxx; dan 3) menjadi pemateri pada kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru dengan membawakan materi tentang membangun karakter unggul menyambut revolusi industry 4.0 yang dilaksanakan oleh xxx.

12. Dampak perubahan

Seiring dengan perkembangan zaman menuju revolusi industry 4.0, dosen dan tenaga kependidikan pada xxx sadar akan pentingnya penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya pendampingan yang saya laksanakan berupa pelatihan singkat pembuatan media pembelajaran untuk pembelajaran daring melalui e-learning, dampak perubahan yang terihat adalah meningkatnya kreatifitas dosen dalam memberikan bahan ajar kepada mahasiswa, mengingat dosen xxx bukan berlatar belakang Pendidikan komputer. Selain itu, tenaga kependidikan juga dilatih untuk memanfaatkan website dan email institusi dalam rangka penyebaran informasi xxx kepada mahasiswa dan khalayak umum. Hal ini memiliki dampak perubahan pada kemudahan dosen, mahasiswa, serta masyarakat mendapatkan informasi mengenai aktifitas serta profil xxx. Sedangkan dampak perubahan dalam kegiatan membawakan materi pada seminar dan workshop adalah antara lain: 1) pada kegiatan seminar strategi memilih program studi pada perguruan tinggi yang diikuti oleh siswa sekolah menengah di xxxx, dampaknya motivasi para siswa untuk melanjutkan perkuliahan dan memilih progam studi sesuai keinginannya semakin tinggi, para siswa mendapatkan pengetahuan baru mengenai beberapa program studi unggulan yang lulusannya sangat dibutuhkan di dunia kerja; 2) dampak kegiatan pada materi yang saya berikan pada kegiatan penyambutan mahasiswa baru yang dilaksanakan oleh xxx adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru mengenai tantangan yang harus dihadapi sebagai mahasiswa dalam perkembangan zaman dan menghadapi revolusi industry 4.0.


13. Dukungan masyarakat

Dukungan masayarakat memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan PKM. Setelah melaksanakan kegiatan PKM, ada hal penting yang perlu diperhatikan yaitu perlunya membangun komunikasi awal dengan pihak terkait untuk mengetahui lebih mendalam kebutuhan institusi/masyarakat. Pada kegiatan pendampingan di xxx, dilakukan komunikasi awal untuk mengetahui kebutuhan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga pada pelaksanaannya para peserta merasa sangat terbantu dan antusias dalam mengikuti pelatihan yang diberikan, bahkan beberapa peserta meminta nomor kontak saya agar dapat memberikan pertanyaan langsung terkait materi yang telah saya paparkan. Pihak xxx sangat terbantu dengan kegiatan tersebut dengan mengundang saya beberapa kali untuk memberikan pendampingan pemanfaatan teknologi informasibagi dosen, tenaga kependididkan, dan mahasiswa. Pada pemaparan strategi memilih program studi pada perguruan tinggi yang diikuti oleh siswa sekolah menengah di xxx membuka pemikiran siswa untuk melanjutkan perkuliahan dengan memilih program studi sesuai dengan minat dan bakat siswa tersebut. Selain itu hubungan saya dengan masyarakat dan Lembaga/organisasi masayarakat di xxx semakin baik apalagi pada tahun 2018 saya ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa xxx yang dilaksanakan di xxx.

14. Kemampuan berkomunikasi

Sebagai Dosen, komunikasi merupakan komponen inti dalam berinteraksi dan menyampaikan informasi. Kemampuan berkomunikasi saya telah terasah sejak masih duduk di bangku S1 xxx. Dimana ada beberapa mata kuliah kependidikan yang mewajibkan kita mampu berkomunikasi dengan baik, apalagi kita dididik untuk menjadi calon guru yang harus dapat menyampaikan pelajaran sehingga mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, kemampuan berkomunikasi saya berkembang ketika aktif dalam kegiatan xxx. Dimana, organisasi tersebut memiliki kegiatan sosialisasi bahaya penyalahgunaan NAPZA ke sekolah-sekolah dan memberikan edukasi tentang penyakit HIV/AIDS kepada masyarakat. Bekal pengalaman berorganisasi dan praktek mengajar di sekolah menjadikan gaya Bahasa saya mulai terlatih untuk berbicara dengan Bahasa yang terstruktur dan mudah dipahami. Pada kegiatan PKM, kemampuan komunikasi baik verbal dan non verbal perlu dikuasai, mulai dari proses penyusunan proposal, rapat koordinasi serta pada pelaksanaan PKM. Pada pelaksanaan PKM di xxx, pihak kampus memerlukan pendampingan untuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk dosen dan tenaga kependidikan. Sehingga komunikasi mulai terjalin dengan berdiskusi dengan direktur dan bagian IT dari kampus tersebut. Setelah proses diskusi selesai, maka dilanjutkan dengan pemberian materi. Selain pendampingan, beberapa kegiatan PKM yang saya lakukan adalah menjadi pemateri dalam seminar dan workshop dimana peserta kegiatan tersebut adalah siswa, mahasiswa, dan masyarakat. Dalam membawakan materi, saya berusaha menyesuaikan Bahasa yang saya gunakan mengikuti tingkat usia, latar belakang dan kemampuan dari peserta, serta menghindari penggunaan istilah asing.

15. Kemampuan kerjasama

Dalam pelaksanaan Pengabdian kepada masyarakat diperlukan kemampuan bekerjasama, baik kerjasama dalam tim dan instansi atau organisasi lain. Kemampuan kerjasama saya terlihat dalam setiap kegiatan PKM, saya melakukan penjajakan pelaksanaan kegiatan, dengan menghubungi kenalan di sebuah instansi yang membutuhkan pendampingan untuk dipertemukan dengan pimpinan institusi. Dalam kegiatan pendampingan institusi xxx saya membentuk teamwork yang diketuai oleh saya sendiri dimana diawali dengan penyusunan konsep dan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Setiap anggota tim memiliki job deskripsi masing-masing yang telah saya tentukan. Menyatukan beberapa karakter dalam tim memiliki tatangan tersendiri, Sejauh ini, walaupun dalam pelaksanaan bekerjasama terdapat kendala kecil, tetapi masih dapat saya kendalikan dan tidak mengganggu proses pelaksanaan kegiatan PKM. Selain itu, contoh kemampuan kerjasama lainnya adalah pada saat akan membawakan materi, saya melakukan koordinasi dan kerjasama dengan panitia pelaksana seminar sehingga saya bisa mengetahui lebih detail mengenai konsep, tujuan dan karakteristik peserta seminar, sehingga dalam pelaksanaannya saya dapat menyesuaikan materi dan model komunikasi yang saya gunakan. Dimana pada akhirnya peserta seminar dapat memperhatikan dengan baik materi yang saya paparkan.

16. Implementasi kegiatan dari usulan/pemikiran

Sepulang dari melanjutkan studi S3, saya dipercaya oleh xxx sebagai pengganti antar waktu (PAW) xxx. Berbekal background ilmu Informatika/ Komputer, implementasi kegiatan pemikiran yang saya lakukan di awal saya menjabat adalah membenahi system informasi yang ada di xxx. Saya merombak ulang website xxx dan menambahkan layanan email institusi  yang sampai sekarang sangat bermanfaat bagi dosen dan tenaga kependidikan, meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mensosialisasikan pemanfaatan elearning berbasis google classroom dan moodle kepada dosen. Layanan perpustakaan online dan repository online  juga telah disediakan sejak saya memegang amanah menjadi xxx. Implementasi kegiatan selanjutnya adalah saya banyak menjalin kerjasama dengan universitas di dalam maupun di luar negeri, sebagai dampak positif dari kerjasama tersebut, xxx telah 3 (tiga) kali melaksanakan kuliah umum dengan mengundang professor dari Jepang sebagai pemateri salah satu contoh dapat dilihat pada url berikut. Dalam rangka peningkatan citra xxx, saya membentuk tim ad-hoc untuk melakukan pengembangan struktur organisasi dan melengkapi beberapa dokumen seperti Rencana Operasional dan dokumen Satuan Penjaminan Mutu. Setelah itu saya melakukan proses akreditasi dan re- akreditasi beberapa program studi. Hal yang paling berkesan adalah saya berhasil mengkoordinir tim untuk melaksanakan proses xxx. Implementasi usulan pemikiran lainnya adalah dengan membentuk tim pelaksanaan revisi kurikulum yang telah dilaksanakan dengan mengundang pakar kurikulum pada acara lokakarya xxx. Selain itu saya banyak mengusulkan judul-judul penelitian terbaru bagi mahasiswa tingkat akhir, sehingga saat ini hampir semua judul tugas akhir mahasiswa mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi termutakhir.

17. Dukungan Institusi

Sejak menjabat sebagai xxxx, saya banyak mengusulkan terobosan dan ide baru untuk pengembangan institusi. Badan pengurus yayasan sangat mendukung apalagi dalam rangka pengembangan institusi. Dukungan institusi terlihat dari penyediaan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang senantiasa diupgrade, bantuan pendanaan untuk penyediaan layanan system informasi. Selain itu, rekan sejawat yang menjadi bawahan saya juga sangat antusias dan mendukung sepenuhnya terobosan-terbosan yang telah saya lakukan, dan juga senantiasa memberikan masukan-masukan positif dalam rangka pengembangan institusi ke arah yang lebih baik. Untuk menjalin kerjasama dengan institusi lain, Badan pengurus yayasan mendukung saya dengan memberikan pembiayaan dalam melaksanakan kegiatan kunjungan ke universitas lain. Dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, institusi juga memberikan pembiayaan untuk publikasi hasil penelitian yang telah saya laksanakan, selain itu penyediaan fasilitas laboratorium seperti komputer yang memiliki spesifikasi tinggi yang dapat saya gunakan untuk melaksanakan penelitian juga telah disediakan. Untuk pengembangan diri, institusi sangat mendukung saya untuk mengikuti beberapa kegiatan pelatihan dan workshop yang dilaksanakan oleh pihak lain maupun oleh Kemenristekdikti.

18. Kendali diri

Menghadapi beragam karakteristik mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan kita perlu memiliki kendali diri yang baik. Dalam pengelolaan kelas, kadang kala tidak semua mahasiswa senang dengan mata kuliah yang diajarkan, ada mahasiswa yang malas mengumpulkan tugas, sering datang terlambat dan bahkan ada oknum mahasiswa membuat kita merasa tidak nyaman dalam menyampaikan materi di kelas. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya. Dalam menghadapi hal tersebut diperlukan kendali diri yang baik dan kreatifitas sebagai dosen untuk membuat mahasiswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Di awal perkuliahan saya menawarkan kontrak perkuliahan untuk disetujui bersama. Contoh nyata kendali diri yang saya lakukan adalah apabila terjadi pelanggaran kontrak kuliah maka terlebih dahulu saya akan mengkonfirmasi langsung kepada mahasiswa terkait penyebab terjadinya pelanggaran tersebut, dan segera mencarikan solusi penyelesaian sebelum menjatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan dan tata tertib yang berlaku di xxxx. Kendali diri sebagai xxxx pada saat menghadapi beberapa persoalan dalam pengelolaan institusi adalah diawali dengan banyak melakukan konsultasi kepada beberapa teman sejawat yang lebih senior. Setelah mendapatkan beberapa masukan, kemudian saya memilih masukan yang paling tepat sesuai dengan kondisi permasalahan yang terjadi, tidak jarang dalam menindak pelanggaran yang dilakukan oleh oknum dosen, dan tenaga kependidikan saya melakukan pendekatan secara personal untuk mengetahui penyebab pelanggaran yang dilakukan oleh oknum tersebut, melakukan diskusi dan mencari solusi dari permasalahan yang ada serta memberi motivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik. Apabila pendekatan personal tidak berhasil, maka saya akan melaksanakan rapat pimpinan institusi untuk mencari masukan dan solusi dari pelanggaran yang terjadi sekaligus mengambil keputusan terkait pemberian sanksi yang sesuai dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

19. Tanggung jawab

Contoh nyata tanggung jawab saya sebagai dosen pengampu mata kuliah adalah saya berkomitmen untuk masuk minimal 14 kali pertemuan diluar UTS dan UAS, senantiasa memperbarui perangkat pembelajaran baik RPS maupun materi kuliah, mengingat materi kuliah yang saya ajarkan harus terus dikembangkan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pemberian nilai akhir kepada mahasiswa, saya memberikan waktu kepada mahasiswa untuk melakukan koreksi apabila nilai yang saya berikan dianggap tidak sesuai oleh mahasiswa, walaupun sampai saat ini setelah melakukan peninjauan kembali, nilai mahasiswa tidak berubah karena saya melakukan penilaian sesuai dengan rubrik peniliaian yang ditetapkan. Tanggung jawab saya sebagai dosen pembimbing tugas akhir dan tesis, saya meluangkan waktu untuk melaksanakan bimbingan disela kesibukan saya sebagai xxxx, selain itu saya membuat grup whatsapp untuk memberikan informasi, motivasi dan referensi kepada mahasiswa yang saya bimbing. Pada grup tersebut, saya dapat memantau sampai dimana progress yang telah dilakukan mahasiswa dalam penelitiannya, memotivasi mahasiswa, bahkan terkadang saya yang harus memanggil mahasiswa untuk melakukan bimbingan tugas akhir dan tesis karena mahasiswa tersebut tidak pernah lagi melakukan konsultasi. Sebagai xxx, saya bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pengelolaan thridarma perguruan tinggi, meningkatkan citra sekolah tinggi dan menjamin kualitas proses pembelajaran. Setiap bulan saya melaksanakan rapat dengan mengundang para pejabat struktural yang ada untuk mengetahui sejauh mana program kerja tahunan yang telah dilaksanakan, serta mencarikan solusi apabila ada program kerja yang menghadapi kendala dalam pelaksanaannya. Selain itu, saya senantiasa berkoordinasi dengan xxxx untuk memantau sejauh mana implementasi standar mutu Pendidikan yang diwajibkan, proses evaluasi dan monitoring pekuliahan dan hasil evaluasi dosen oleh mahasiswa.

20. Keteguhan pada prinsip

Pada saat melanjutkan studi S3 xxxdengan bantuan penuh beasiswa dari kemenristekdikti saya merasa ada beban berat di pundak yang harus saya pertanggungjawabkan. Oleh karena itu, kesempatan tersebut harus saya maksimalkan dengan prinsip bahwa saya xxx harus fokus untuk menyelesaikan studi tepat tiga tahun, dan alhamdulillah dengan tetap fokus pada prinsip tersebut, saya dapat menyelesaikan studi S3 selama 3 tahun ditambah jumlah publikasi yang saya miliki telah melewati target yang ditetapkan universitas. Contoh nyata keteguhan pada prinsip adalah pada saat di dalam kelas, saya konsisten dengan peraturan akademik dan kontrak kuliah yang telah ditetapkan pada pertemuan pertama. Pelanggaran kontrak kuliah yang paling banyak saya dapati adalah presentasi kehadiran mahasiswa dibawah 80%, padahal kontrak kuliah tersebut telah disepakati sebelumnya. Mahasiwa yang memiliki kehadiran dibawah 80% akan mendapat Nilai C bahkan ada beberapa mahasiswa yang saya tidak luluskan karena ada unsur penilaian lain yang rendah misalnya nilai tugas atau UTS dan UAS. Terkait dengan kehadiran, sesuai dengan kontrak kuliah, apabila mahasiswa terlambat 15 menit maka mahasiswa tersebut tetap dapat mengikuti perkuliahan tetapi terhitung tidak hadir di absensi. Untuk pelanggaran diluar kontrak perkuliahan, saya akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di xxxx. Dalam pengembangan dan pengelolaan institusi, bukti nyata keteguhan saya pada prinsip dibuktikan dengan memegang teguh aturan yang berlaku di xxxx. Keputusan dan arah kebijakan yang dihasilkan melalui rapat selama tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku harus diterapkan sesegera mungkin demi pengembangan institusi ke arah yang lebih baik.

2 Komentar untuk "Contoh Deskripsi Diri untuk Sertifikasi Dosen"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel